JAMBI, Angsoduo.net – Perlawanan warga Aur Kenali Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, terhadap keberadaan stockpile batu bara PT SAS di daerah tersebut sepertinya tidak main main.
Keseriusan warga Aur Kenali mengecam hadirnya PT SAS terbukti dengan pendeklarasian organisasi Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) di Sekretariat BPR, Pendopo RT 03 Kelurahan Penyengat Rendah, Sabtu pagi (02/08/2025).
Pada deklarasi Organisasi Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) ini, dihadiri puluhan warga Aur Kenali, tokoh masyarakat setempat dan Direktur Eksekutif WALHI Jambi, Oscar Anugerah.
Organisasi BPR Jambi yang diketuai Rahmat Supriadi yang beranggotakan warga Aur Kenali dan Mendalo ini, dibentuk sebagai simbol perlawanan mereka untuk menolak pembangunan stockpile batu bara dan jalan khusus milik PT SAS.
Rahmat Supriadi mengatakan, terbentuknya organisasi BPR Jambi merupakan simbol perlawanan warga terhadap PT SAS.
“Organisasi BPR Jambi ini hanya mempunyai satu misi yakni menolak keberadaan stockpile batu bara PT SAS di Aur Kenali. Kami sebagai warga Aur Kenali akan melakukan perlawanan apabila PT SAS tetap melakukan pembangunan stockpile dan jalan khusus batu bara di daerah kami,” ujar Rahmat Supriadi, Ketua BPR Jambi, Sabtu (02/08/2025).
Dirinya menyampaikan bahwa menolak keberadaan stockpile dan jalan khusus batu bara PT SAS di lingkungan Aur Kenali adalah harga mati.
“Tidak ada kompromi dalam perjuangan ini selain kami warga Aur Kenali tetap menolak stockpile batu bara PT SAS. Perjuangan ini tidak akan berhenti sebelum PT SAS hengkang dari Aur Kenali dan membatalkan rencana pembangunan stockpile batu bara yang akan merusak lingkungan dan mengancam kesehatan warga,” tegas Rahmat.
Ditempat yang sama Sekretaris Organisasi BPR Jambi, Dlomiri mengungkapkan bahwa perjuangan warga Aur Kenali untuk menolak pembangunan stockpile batu bara PT SAS tidak akan pernah berhenti.
“Saya minta kepada warga Aur Kenali jika ada terdapat oknum yang ingin menggerogoti kita dalam perjuangan ini, silahkan lapor ke kami. Karena kami bekerja dalam organisasi BPR Jambi ini 24 jam selama PT SAS tidak hengkang dari wilayah kita,” terang Dlomiri.
Ketua RT 03 Kelurahan Aur Kenali, Mahfudin menambahkan, Organisasi BPR Jambi terbentuk sebagai bukti tidak ada kata berhenti atau main-main dalam perjuangan
dan BPR Jambi telah berbadan hukum resmi.
“Sebagai wadah warga dalam menyatukan suara menolak keberadaan stockpile batu bara PT SAS, Organisasi BPR Jambi tidak akan pernah berhenti berjuang meskipun kami tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah Kota Jambi,” ungkapnya.
Mahfudin menegaskan, warga Aur Kenali terus melakukan perlawanan dalam bentuk
apapun untuk menolak keberadaan stockpile batu bara dan jalan khusus PT SAS, meskipun tidak ada dukungan dari pemerintah Kota Jambi.
“Apapun rintangannya tidak akan membuat langkah kami terhentikan. Meskipun kami tau Pemerintah Kota Jambi tidak satu suara dengan warga Aur Kenali, tapi kami akan berjuang sendiri demi menyelamatkan lingkungan kami dari dampak buruk aktivitas stockpile batu bara PT SAS,” tegasnya. (red)