JAMBI, Angsoduo.net – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly, sebut bahwa PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) tak pernah mau hadir ketika diajak rapat oleh dewan.
Menurut Faried -sapaan akrab Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly-, upaya membela rakyat yang terdampak pembangunan stockpile maupun hauling batu bara di Aur Kenali milik PT SAS, sudah dilakukan oleh DPRD maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.
“Salah satu upaya kami (DPRD Kota Jambi, red), ialah dengan mengajak PT SAS untuk rapat. Tetapi, PT SAS tak mau hadir walau sudah kami undang berkali kali,” ungkap Faried kepada media ini via ponsel.
Karena itu, dengan tak mau hadir rapat, PT SAS dinilai tak kooperatif dengan pemerintah daerah setempat.
Selan itu, ia juga menegaskan bahwa dewan berpihak kepada kepentingan warga sesuai peraturan perundang-undangan.
“Walaupun banyak izin untuk PT SAS dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Jambi (Pemprov Jambi, red), kita tetap berupaya mengedepankan kepentingan rakyat,” tegasnya.
Sampai saat ini, tak satupun dokumen yang dikeluarkan Pemkot Jambi untuk PT SAS. Semua dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Aur Kenali, masih tetap seperti peruntukan semula. Yakni, untuk areal pertanian dan pemukiman.
Dia juga menyatakan bahwa tidak benar kalau RTRW sudah diubah. RTRW yang ada saat ini ialah keluaran tahun 2024. Sedangkan perubahan RTRW menurut aturan, baru boleh diubah lagi lima tahun kemudian.
“RTRW itu baru bisa diubah lima tahun sekali. Harus melibatkan pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Jadi tidak bisa diubah begitu saja,” tutupnya.
Dia juga menegaskan bahwa selain mengajak rapat pihak PT SAS, pemerintah Kota Jambi juga sudah mengirim surat ke lembaga terkait di pusat terkait hauling dan stockpile batu bara ini.
“Kami terus berupaya memperjuangkan tuntutan rakyat,” tegasnya.
Untuk diketahui, warga khususnya perumahan Aur Kenali, Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi, menolak kehadiran hauling maupun stockpile batu bara milik PT SAS.
Warga khawatir jika nanti hauling maupun stockpile batu bara PT SAS beroperasi, akan berdampak buruk bagi kesehatan warga maupun lingkungan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari PT SAS maupun PT RMK Energy Tbk yang tak lain induk perusahaan PT SAS. (red)
Sumber: Jambiseru.com