DPRD Jambi Minta Pemprov Cari Pengelola Terbaik, Kembangkan Aset Tepian Ratu Konsep Wisata

ivan
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata. Foto : Istimewa

Jambiseru.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata meminta Pemerintah Provinsi Jambi mencari pengelola terbaik untuk aset kerjasama pemanfaatan Tepian Ratu Resort.

Ivan menginginkan proses tender pelelangan pengelola aset tersebut harus adil dengan melihat profesionalitas, pengalaman dan kemampuan dari calon pengelola.

“Pada saat pelelangan harus betul-betul terukur, melihat kemampuan, pengalaman, latar belakang pengelolanya, kekayaannya, rekening korannya, kalau bisa pengalaman dia mengelola hotel bintang 4,” ujarnya, Rabu (26/2/2025).

Anggota Fraksi Golkar tersebut mengaku sangat serius untuk pengelolaan aset pemerintah provinsi satu ini.

Ia juga sebelumya telah melakukan evaluasi terhadap aset ini yang hanya berkontribusi Rp500 juta.

Kedepan diproyeksikan meningkat mencapai Rp 1,5 Miliar untuk pemasukan APBD.

Ivan berharap pengelola selanjutnya dapat merubah kondisi hotel secara drastis dan meningkat secara signifikan, mengingat ada sejumlah keuntungan yang dimiliki oleh hotel tersebut .

“Ini kan juga menguntungkan bagi pengelola, karena lokasinya strategis, tempatya kalau lihat konturnya sampai ke bawah itu ada destinasi wisata dan punya aset kolam renang,” ujarnya.

Sehingga ia berharap pengelolaannya dapat dilakukan secara holistik dengan memaksimalkan potensi wisatanya dan dapat berdampak pada semua sektor perekomian yang terintegrasi.

“Saya terinspirasi studi banding ke Jogja, ada hotel dengan view Pantai Parangritis, itu lihatnya indah. Kalau kita lihat aset kita di bawah ada Danau Sipin, jadi kalau pemerintah fokus melelang ini kepada pengelola yang benar-benar berfikir secara holistik, maka pertumbuhan ekonomi dari sejumlah sektor meningkat,” jelasnya.

Pemerintah juga perlu ikut berfikir untuk menginvestasi sarana dan prasarananya sebagai penunjang destinasi wisata di danau sipin yang ada di kawasan aset Tepian Ratu.

Terlebih saat ini Balai Wilayah Sungai Sumatera akan membuat pintu untuk mengatur debit air Sungai Batanghari agar dapat dikendalikan dan mengatur ketinggian muka air Danau Sipin. Selain itu juga melakukan pembersihan Danau Sipin.

“Kalau bisa dikendalikan maka tidak banjir, jelas destinasi wisata akan berkebang dan kemudian dengan sarana prawirisata perahu dan permainan air itu bisa berdampak kepada UMKM, kemudian diberi tugas secara birokrasi mulai pemerintah kota fokus untuk menggarap Destinasi wisata itu,” ungkapnya.

Balai juga telah bersepakat dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi untuk melakukan pembersihan rutin tanaman enceng gondok yang ada di Danau Sipin.

Nelayan keramba jaring apung juga saat ini juga akan ditata dan diberdayakan untuk melakukan pembersihan tersebut dengan pendapatan tetap.

Sarana dan prasarana pendukung juga akan dibuatkan konsep, misalnya jembatan melintasi Danau Sipin, yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi swafoto.

Ditambah dalam jangka panjang Pemerintah Provinsi Jambi telah bekerjasama dengan investor Korea Selatan untuk mengembangkan destinasi Danau Sipin ini.

“Kita ingin itu (Danau Sipin) fokus ke destinasi wisata air, jadi secara holistik terintegrasi semua, pendapatan pemerintah kota dapat, provinsi juga dapat, jadi memang itu banyak tumbuh pusat ekonomi baru jika betul difokuskan,” bebernya.

Sehingga ia memandang secara holistik bahwa ini adalah modal keberuntungan dari pengelola hotel tersebut.

Namun kembali ia tegaskan, Pemprov Jambi harus menyeleksi dengan baik siapa yang akan menjadi pemenang, harus visioner.

“Harus memperhitungkan, kalau bisa hunian kamarnya bertambah, ruangan masing-masing kamar dibenahi secara baik, kaidah perhotelan harus dimaksimalkan, kalau perlu bisa meningkat dari bintang 3 ke bintang 4,” ucapnya.

“Artinya orang yang memandang dari danau melihat hotel itu indah, orang dari hotel juga tidak terganggu melihat suasana Danau Sipin yang indah juga,” tambahnya.

Pemerintah provinsi juga perlu melakukan pembenahan dengan menambah sarana seperti jogging track dan sentra UMKM di kawasan Danau Sipin seberang Tepian Ratu.

Dengan demikian menurutnya kedepan akan banyak mengundang wisatawan, dan orang-orang akan menginap, yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM yang ada di kawasan Danau Sipin.

Sehingga proyeksi pendapatan dari kerjasama pemanfaatan aset Tepian Ratu sebesar Rp 1,5 Miliar dapat terpenuhi, dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.

“Jadi betul-betul hati-hati, objektif menilai jangka panjangnya, bukan secara pemasukan saja, tetapi menciptakan dampak ekonomi lain,” tuturnya.

Dan ini kata Ivan juga perlu kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Jambi untuk dapat mengembangkan konsep pengelolaan aset Tepian Ratu, terlebih Pemerintah Kota Jambi akan diberikan fasilitas pengelolaan parkir dan pengelolaan UMKM. (*)

Pos terkait