JAMBI, Angsoduo.net – Upaya PT SAS yang dinilai ‘menghalalkan’ segala cara agar pembangunan stockpile batu bara di Aur Kenali Kecamatan, Penyengat Rendah, Kota Jambi tetap terlaksana, mendapat kritik pedas dari Ketua LKPMI Provinsi Jambi, Dedi Yansi.
Menurutnya strategi apapun yang dilakukan PT SAS tidak akan bisa membodohi dan membuat warga takut untuk terus menyuarakan hak mereka.
“Menghalalkan segala cara agar pembangunan stockpile batu bara tetap terlaksana, itu cara yang sering dipakai para pengusaha untuk menindas masyarakat kecil. Jadi cara ini menurut saya tidak akan bisa membuat warga Aur Kenali menjadi takut,” kata Dedi Yansi kepada media ini, Rabu (16/07/2025).
Kata dia, hal ini terlihat dari pemasangan spanduk oleh PT SAS yang bernada ancaman hukum pidana untuk masyarakat, malah membuat warga Aur Kenali semakin melawan dengan membentangkan spanduk bertuliskan penolakan terhadap keberadaan PT SAS dan meminta PT SAS menghentikan aktivitas apapun.
“Ini sudah terlihat kan bahwa PT SAS tidak bisa menakuti masyarakat. Namanya juga rakyat kecil, semakin tertindas ya mereka semakin melawan. Jadi apapun yang dilakukan PT SAS tidak akan berhasil. Karena warga juga mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat Kota Jambi,” tukasnya.
Terpisah, Ketua RT 03 Kelurahan Aur Kenali, Mahfudin mengatakan bahwa dirinya bersama warga tidak akan takut dengan ancaman apapun yang dilakukan PT SAS.
“Apapun itu yang dilakukan PT SAS, kami tetap dengan tegas menyatakan menolak keberadaan stockpile batu bara PT SAS di Aur Kenali dan hentikan aktivitas apapun,” tegas Mahfudin, Rabu pagi (16/07/2025).
Kelicikan yang dilakukan PT SAS, tegas Mahfudin, tidak bisa membodohi masyarakat Aur Kenali.
“Apapun strategi yang digunakan PT SAS, kami tetap satu suara. Kami rakyat kecil tidak bisa dibodohi dan ditakut takuti seperti anak kecil,” tandasnya. (red)
Sumber : Pemayung.id
